Kesiapan dan tatakelola institusi daerah terhadap ancaman perubahan iklim - working paper no. 14
This research uses the concept of adaptive management to analyze local government policies and programmes aimed at tackling climate change. The study used data from eleven local government institutions and analyzed it by the method of qualitative analysis and triangulation. The results show an absence of specialized institutions working on climate change adaptation, which reflects the low understanding of the phenomenon at local governments level, where current programmes and activities are limited to actions to mitigate. According to the analysis, the fundamental cause of this is that climate change is still considered a slow phenomenon that can still be overcome.
The paper asserts that climate change is a phenomenon that is not unexpected and unpredictable. The uncertainties and ambiguities of climate change make adaptation crucial in order to be able to respond to the impacts.
In Indonesian:
Perubahan iklim merupakan fenomena yang tidak terduga dan terprediksi dan terus berjalan dengan kompleksitas dampak yang ditimbulkannya. Berbagai ketidakpastian dan ambiguitas perubahan iklim menjadi hal penting bagi institusi pemerintah pada tingkat lokal untuk mampu adaptif dalam merespon dampak perubahan iklim. Metodologi penelitian menggunakan konsep adaptive management melalui tinjauan kebijakan dan program yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Data dianalisis dengan metode analisis kualitatif dan triangulasi atas berbagai jawaban dari sebelas instansi pemerintah daerah. Hasil analisis menunjukkan tingkat pemahaman pemerintah daerah terhadap fenomena perubahan iklim masih rendah yang ditunjukkan dengan tidak adanya badan atau lembaga khusus yang menanggulangi perubahan iklim. Penyebab mendasar alasan ini adalah bahwa perubahan iklim masih dianggap merupakan fenomena yang berjalan lambat dan saat ini masih bisa diatasi. Pelaksanaan program dan kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah daerah juga sebatas tindakan untuk menanggulangi dampak berupa bencana dan tidak ada langkah antisipas jangka panjang yang dipersiapkan.